See My Another Photos In Instagram

Menjadi Tarzan di Hutan Kalibiru

Sekali lagi saya berkesempatan untuk mengunjungi kota yang sudah mempesona saya sejak masih di bangku SD. Ungkapan "Kamu tidak akan pernah bosan saat berada di Jogja" yang pernah diucapkan seorang teman beberapa tahun lalu, memang bukan cuma sekedar ucapan kosong. Bagi saya pribadi, kota ini memiliki semua kata yang ada dalam kamus kesenangan traveling. 

Kota yang ramah, kaya budaya, kuliner yang khas dan oleh-oleh yang kreatif. Lalu apa lagi yang mungkin dapat saya tulis?.. Seakan-akan semua tujuan wisata di kota ini sudah dijamah oleh pena-pena travel writer yang tentu saja lebih aktif menulis daripada saya...hehehe

(maklum probematika mahasiswa tingkat akhir)Oke,,cukup curhatmya..


Namun ingat, selama kamu masih mau melangkah, disitu pasti ada sesuatu yang dapat kamu tulis. Begitu pula dengan perjalanan saya ke Jogja kali ini. Jika Kota Jogja sudah "dianiaya", kenapa tidak mencoba lebih ke pinggir? Jogja bukan hanya Tugu, Malioboro, Parangtritis, Kraton, Angkringan, Gudeg, Patok, dan Dagadu kan?

Berfoto di Kalibiru

Pernahkah setidaknya sekali dalam hidup, kamu berkhayal bersantai seperti Tarzan? Yang saya maksud bukanya hidup dibawah asuhan gorila atau berayun-ayun di akar gantung dengan hanya selembar kulit melingkar di pinggang anda. Tapi coba bayangkan jika anda bisa duduk bersantai diatas pohon tinggi, dengan latar belakang berupa sungai besar yang dikelilingi hutan. Menikmati angin lembah tanpa terhalang kaca pengaman seperti di kereta gantung.

Pengalaman hidup seperti Tarzan dan mungkin Jane jika anda sudah memiliki pasangan tentunya bisa menjadi alternatif menambah foto kenangan perjalananmu. Seperti pengalaman saya beberapa hari yang lalu saat mengunjungi Jogja. Hanya butuh sekitar 1,5 jam untuk mencapai kawasan yang terkenal disebut dengan Kalibiru ini. Akses jalan yang mudah membuat saya menikmati perjalanan tanpa harus berkali-kali membenarkan posisi duduk. 

kalibiru
Kalibiru ke kanan

Nama lengkap tempat ini adalah Taman Wisata Terpadu Hutan Kemasyarakatan Kulon Progo, Perbukitan Menoreh, Kalibiru. Dari namanya pun sudah jelas bahwa tempat ini 100% dikelola oleh masyarakat lokal. Ya, kawasan wisata ini telah menjadis alah satu penggerak roda perekonomian warga lokal. Namun kesejukan perbukitan Kalibiru tidak diperoleh begitu saja, sebelumnya kawasan ini pernah gersang akibat dari pembalakan hutan yang dilakukan tanpa kontrol. Butuh puluhan tahun usaha oleh warga sekitar hingga akhirnya kini kita bisa kembali menghirup udara segar dan pemandangan yang memanjakan mata.

Atraksi utama yang disuguhkan oleh tempat ini adalah lokasi fotonya yang unik. Dibutuhkan sedikit keberanian dan usaha agar bisa berpose layaknya Tarzan seperti yang saya sebutkan sebelumnya. Saat terbaik untuk berkunjung ke Kalibiru adalah sore hari. Saat cahaya matahari sudah mulai berubah menjadi keemasan. Namun perlu dipertimbangkan jika berencana datang ke tempat ini saat hari libur. Karena tidak jarang antrian berfoto mencapai 2 jam.

kalibiru
Pose jomblo mah bebas

Tapi apalah arti dua jam, ketika sembari menunggu kamu dapat menikmati segarnya angin perbukitan. Angin yang akan membawa kenangan akan kampung halaman yang damai, yang tidak selalu diburu waktu dan deadline. Waktu yang cukup untuk melepaskan semua stress yang menumpuk karena pekerjaan. 2 jam tidak akan terasa lama dan tanpa sadar giliran saya untuk menaiki pohon telah tiba. Saatnya mengumpulkan sedikit keberanian dan usaha untuk membawa badan besar ini ke puncak pohon. 

0 komentar:

Post a Comment